Semakin Maraknya Heboh Bencana , Bupati Pati Tinjau Langsung Lokasi Banjir Bupati Pati bersama Wakil Bupati dan Setda Pati Tinjau Lokasi...
Semakin Maraknya Heboh Bencana , Bupati Pati Tinjau Langsung Lokasi Banjir
Sentralpatinews.com
Banyaknya pemberitaan yang terlalu heboh di media sosial atau terkait bencana alam yang terjadi seperti misalnya banjir, mendorong Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Sekda Pati Suharyono, dan sejumlah pihak terkait meninjau lokasi banjir di Dukuh Kedawung, Dukuhseti, yang berlokasi dekat Sungai Lenggi.
Dalam sidak yang dilakukan hari ini,
Bupati berharap agar masyarakat tidak mengunggah foto atau video yang terlalu mendramatisir kondisi di lapangan, sehingga membuat masyarakat semakin panik.
"Oleh karena itu, kami yang juga bersama Dandim, BPBD, DPUTR dan PMI datang ke lokasi banjir untuk mengetahui kebenaran kondisi terkini di lokasi banjir. Jangan sampai berita dan informasinya tidak berimbang antara foto atau video yang diunggah di media sosial dengan kenyataan yang ada di lapangan," ujarnya.
Bupati Pati Haryanto juga mengatakan, penyebab banjir itu bermacam-macam diantaranya akibat tanggul jebol, tingginya curah hujan dan lain sebagainya.
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan inventarisir kecamatan di Kabupaten Pati yang terdampak banjir, termasuk Kecamatan Kayen, utamanya Desa Kayen yang sering dilanda banjir bandang, meski biasanya hanya bertahan dalam hitungan jam saja.
"Dari wilayah yang terdampak banjir saat ini yang agak besar adalah di Desa Dukuhseti, Dukuh Kedawung. Karena ketika terjadi banjir biasanya berlangsung cukup lama mulai empat hari sampai satu minggu," ungkapnya.
Dengan kondisi demikian, Bupati Pati sudah menurunkan tim untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan masyarakat korban banjir.
Bahkan kalau memang banjir diakibatkan karena tanggul bedah, Pemkab Pati akan melakukan penanganan dengan menurunkan alat berat.
"Tetapi, sementara ini banjir yang terjadi akibat luapan sungai karena debit air yang meningkat diakibatkan curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi di Desa Dukuhseti, Dukuh Kedawung," bebernya.
Bupati Pati Haryanto juga berjanji akan melakukan penganggaran untuk normalisasi sungai di sekitar Desa Dukuhseti, Dukuh Kedawung.
"InsyaAllah karena ini sudah penetapan APBD maka akan kita anggarkan pada anggaran perubahan. Karena, kalau proses pengerukan sungai kan harus dilakukan pada musim kemarau," paparnya.
Bupati menghimbau kades setempat untuk mensosialisasikan kepada warganya yang ada di Dukuh Kedawung, agar jika air semakin besar, warga dapat segera mengungsi.
"Yang terpenting adalah, warga sekitar yang terdampak banjir segera menyelamatkan diri saat banjir. Jangan sampai mempertahankan diri karena menjaga harta, tetapi malah menjadi bahaya ketika bencana banjir membesar," urainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Dukuhseti, Sukarji membeberkan ada enam Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir di Dukuh Kedawung dan Dukuh Krajan. Sedangkan kedalaman air di wilayah tersebut mulai dari 50 centimeter hingga satu meter.
"Banjir sudah berlangsung selama dua hari, sedangkan lokasi yang terparah ada di Dukuh Kedawung," terangnya.
Dengan kondisi demikian, lanjutnya, sebagian warga sudah mulai mengungsi. Sedangkan untuk warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing, saat ini aktivitasnya sudah berhenti karena tingginya genangan air serta intensitas hujan yang masih tinggi.
"Kami berharap, segera ada normalisasi di Sungai Lenggi yang ada di dekat Dukuh Kedawung. Sehingga, lokasi tersebut tidak menjadi langganan banjir tahunan," tandasnya. (Hums / LK Pati)
Bupati Pati bersama Wakil Bupati dan Setda Pati Tinjau Lokasi Banjir |
Sentralpatinews.com
Banyaknya pemberitaan yang terlalu heboh di media sosial atau terkait bencana alam yang terjadi seperti misalnya banjir, mendorong Bupati Pati Haryanto, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Sekda Pati Suharyono, dan sejumlah pihak terkait meninjau lokasi banjir di Dukuh Kedawung, Dukuhseti, yang berlokasi dekat Sungai Lenggi.
Dalam sidak yang dilakukan hari ini,
Bupati berharap agar masyarakat tidak mengunggah foto atau video yang terlalu mendramatisir kondisi di lapangan, sehingga membuat masyarakat semakin panik.
"Oleh karena itu, kami yang juga bersama Dandim, BPBD, DPUTR dan PMI datang ke lokasi banjir untuk mengetahui kebenaran kondisi terkini di lokasi banjir. Jangan sampai berita dan informasinya tidak berimbang antara foto atau video yang diunggah di media sosial dengan kenyataan yang ada di lapangan," ujarnya.
Bupati Pati Haryanto juga mengatakan, penyebab banjir itu bermacam-macam diantaranya akibat tanggul jebol, tingginya curah hujan dan lain sebagainya.
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan inventarisir kecamatan di Kabupaten Pati yang terdampak banjir, termasuk Kecamatan Kayen, utamanya Desa Kayen yang sering dilanda banjir bandang, meski biasanya hanya bertahan dalam hitungan jam saja.
"Dari wilayah yang terdampak banjir saat ini yang agak besar adalah di Desa Dukuhseti, Dukuh Kedawung. Karena ketika terjadi banjir biasanya berlangsung cukup lama mulai empat hari sampai satu minggu," ungkapnya.
Dengan kondisi demikian, Bupati Pati sudah menurunkan tim untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan masyarakat korban banjir.
Bahkan kalau memang banjir diakibatkan karena tanggul bedah, Pemkab Pati akan melakukan penanganan dengan menurunkan alat berat.
"Tetapi, sementara ini banjir yang terjadi akibat luapan sungai karena debit air yang meningkat diakibatkan curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi di Desa Dukuhseti, Dukuh Kedawung," bebernya.
Bupati Pati Haryanto juga berjanji akan melakukan penganggaran untuk normalisasi sungai di sekitar Desa Dukuhseti, Dukuh Kedawung.
"InsyaAllah karena ini sudah penetapan APBD maka akan kita anggarkan pada anggaran perubahan. Karena, kalau proses pengerukan sungai kan harus dilakukan pada musim kemarau," paparnya.
Bupati menghimbau kades setempat untuk mensosialisasikan kepada warganya yang ada di Dukuh Kedawung, agar jika air semakin besar, warga dapat segera mengungsi.
"Yang terpenting adalah, warga sekitar yang terdampak banjir segera menyelamatkan diri saat banjir. Jangan sampai mempertahankan diri karena menjaga harta, tetapi malah menjadi bahaya ketika bencana banjir membesar," urainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Dukuhseti, Sukarji membeberkan ada enam Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir di Dukuh Kedawung dan Dukuh Krajan. Sedangkan kedalaman air di wilayah tersebut mulai dari 50 centimeter hingga satu meter.
"Banjir sudah berlangsung selama dua hari, sedangkan lokasi yang terparah ada di Dukuh Kedawung," terangnya.
Dengan kondisi demikian, lanjutnya, sebagian warga sudah mulai mengungsi. Sedangkan untuk warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing, saat ini aktivitasnya sudah berhenti karena tingginya genangan air serta intensitas hujan yang masih tinggi.
"Kami berharap, segera ada normalisasi di Sungai Lenggi yang ada di dekat Dukuh Kedawung. Sehingga, lokasi tersebut tidak menjadi langganan banjir tahunan," tandasnya. (Hums / LK Pati)
COMMENTS