Pasukan Kuning Dapatkan Tali Asih dari Infaq - Zakat ASN Kabupaten Pati Sentralpatinews Pati - Sebanyak 292 tukang sapu yang biasa m...
Pasukan Kuning Dapatkan Tali Asih dari Infaq - Zakat ASN Kabupaten Pati
Sentralpatinews
Pati - Sebanyak 292 tukang sapu yang biasa melaksanakan tugasnya di lingkungan Kabupaten Pati, berkumpul di rumah dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Pati untuk menerima bantuan tali asih dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati, Rabu (29/5). Turut hadir dalam acara tersebut kepala DPUTR Ahmad Faisal didampingi kabid Kebersihan dan Pertamanan Noor Azid.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati Imam Zarkasi mengatakan bahwa bantuan kali ini, masing - masing orang mendapatkan bantuan sebesar Rp 300.000. Jadi total keseluruhan jumlah anggaran bagi tukang sapu yang sering disebut pasukan kuning ini yaitu Rp 87.600.000.
“Jumlahnya masing - masing orang mendapat 300 ribu. Semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya," ujar Imam.
Imam mengatakan, bantuan ini berasal dari infaq maupun zakat para ASN di Kabupaten Pati. Selebihnya pihaknya berharap para penerima agar legowo dan ikhlas serta dapat memanfaatkan dana bantuan ini dengan sebaik - baiknya, khususnya dalam menyambut hari lebaran.
Sementara itu, bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa bantuan ini tidak bisa terlaksana apabila Pemkab berjalan sendiri. Namun ini semua karena peran serta dari Baznas Pati sebagai lembaga penyalur bantuan tersebut.
"Kalau dari saya maupun Dinas Pekerjaan Umum, secara aturan tidak bisa memberikan bantuan dana tersebut. Oleh karena itu sudah dua tahun ini bantuan tersebut saya mintakan dari Baznas," jelas Bupati.
Haryanto menyebut, ini merupakan bentuk perhatian dari Pemkab dan Baznas. Sebab tidak semua karyawan dan karyawati mendapatkan bantuan semacam ini. Selain itu, semua yang mendapat bantuan tersebut nominalnya sama, tidak membeda - bedakan.
"Saya berpesan meskipun nanti hari lebaran, tetap melaksanakan rutinitas sesuai dengan jadwal. Sebab apabila tidak masuk 1 hari, 2 hari ya bisa kurang bayaran - bayaran bapak ibu semua," ujarnya.
Haryanto menghimbau jangan sampai ketika lebaran nanti, ada laporan atau informasi yang masuk terkait sampah - sampah yang berserakan. Adanya bantuan ini, untuk memotivasi agar jauh lebih giat. Selain itu Haryanto mengusulkan adanya pekerja tambahan yang nanti akan ditempatkan di Pusat Kuliner.
"TPK Perhutani sebegitu luasnya masa' petugas kebersihan cuma 2, ya kasihan itu. Coba itu ditambah petugasnya. Paling tidak ada 4 orang, biar maksimal. Kalau cuma 2 orang ya jelas kurang," pinta Bupati.
Di kesempatan itu, salah satu petugas kebersihan yang bertempat di Taman Hutan Kota Pati, Bambang asal Kauman mengatakan keluh kesahnya dengan perilaku masyarakat yang masih buang sampah sembarangan.
"Mohon dari Pemkab dapat membantu agar perilaku - perilaku tersebut tidak memberatkan kami," ungkap Bambang.
Menanggapi hal tersebut, Haryanto juga menyayangkan perilaku masyarakat yang seperti itu. Padahal pihaknya telah menyediakan wadah bagi masyarakat yang membuang sampah, tapi tetap saja ada yang membuangnya di pinggir jalan.
"Itu coba diamati atau ditemui kemudian difoto wajah pelakunya nanti laporkan ke saya. Padahal kalau di perda, itu bisa dapat sanksi maupun denda itu," tandas Bupati.
(Imp/009)
(Dok:hms)
Sentralpatinews
Pati - Sebanyak 292 tukang sapu yang biasa melaksanakan tugasnya di lingkungan Kabupaten Pati, berkumpul di rumah dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Pati untuk menerima bantuan tali asih dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati, Rabu (29/5). Turut hadir dalam acara tersebut kepala DPUTR Ahmad Faisal didampingi kabid Kebersihan dan Pertamanan Noor Azid.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pati Imam Zarkasi mengatakan bahwa bantuan kali ini, masing - masing orang mendapatkan bantuan sebesar Rp 300.000. Jadi total keseluruhan jumlah anggaran bagi tukang sapu yang sering disebut pasukan kuning ini yaitu Rp 87.600.000.
“Jumlahnya masing - masing orang mendapat 300 ribu. Semoga dapat dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya," ujar Imam.
Imam mengatakan, bantuan ini berasal dari infaq maupun zakat para ASN di Kabupaten Pati. Selebihnya pihaknya berharap para penerima agar legowo dan ikhlas serta dapat memanfaatkan dana bantuan ini dengan sebaik - baiknya, khususnya dalam menyambut hari lebaran.
Sementara itu, bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa bantuan ini tidak bisa terlaksana apabila Pemkab berjalan sendiri. Namun ini semua karena peran serta dari Baznas Pati sebagai lembaga penyalur bantuan tersebut.
"Kalau dari saya maupun Dinas Pekerjaan Umum, secara aturan tidak bisa memberikan bantuan dana tersebut. Oleh karena itu sudah dua tahun ini bantuan tersebut saya mintakan dari Baznas," jelas Bupati.
Haryanto menyebut, ini merupakan bentuk perhatian dari Pemkab dan Baznas. Sebab tidak semua karyawan dan karyawati mendapatkan bantuan semacam ini. Selain itu, semua yang mendapat bantuan tersebut nominalnya sama, tidak membeda - bedakan.
"Saya berpesan meskipun nanti hari lebaran, tetap melaksanakan rutinitas sesuai dengan jadwal. Sebab apabila tidak masuk 1 hari, 2 hari ya bisa kurang bayaran - bayaran bapak ibu semua," ujarnya.
Haryanto menghimbau jangan sampai ketika lebaran nanti, ada laporan atau informasi yang masuk terkait sampah - sampah yang berserakan. Adanya bantuan ini, untuk memotivasi agar jauh lebih giat. Selain itu Haryanto mengusulkan adanya pekerja tambahan yang nanti akan ditempatkan di Pusat Kuliner.
"TPK Perhutani sebegitu luasnya masa' petugas kebersihan cuma 2, ya kasihan itu. Coba itu ditambah petugasnya. Paling tidak ada 4 orang, biar maksimal. Kalau cuma 2 orang ya jelas kurang," pinta Bupati.
Di kesempatan itu, salah satu petugas kebersihan yang bertempat di Taman Hutan Kota Pati, Bambang asal Kauman mengatakan keluh kesahnya dengan perilaku masyarakat yang masih buang sampah sembarangan.
"Mohon dari Pemkab dapat membantu agar perilaku - perilaku tersebut tidak memberatkan kami," ungkap Bambang.
Menanggapi hal tersebut, Haryanto juga menyayangkan perilaku masyarakat yang seperti itu. Padahal pihaknya telah menyediakan wadah bagi masyarakat yang membuang sampah, tapi tetap saja ada yang membuangnya di pinggir jalan.
"Itu coba diamati atau ditemui kemudian difoto wajah pelakunya nanti laporkan ke saya. Padahal kalau di perda, itu bisa dapat sanksi maupun denda itu," tandas Bupati.
(Imp/009)
(Dok:hms)
COMMENTS