Bupati Pati Hadiri Vidio Conference OPD-Camat Singgung Penanganan Anggaran Covid-19 dan Update Data Covid-19 Sentralpatinews.co...
Bupati Pati Hadiri Vidio Conference OPD-Camat Singgung Penanganan Anggaran Covid-19 dan Update Data Covid-19
Sentralpatinews.com
Pati - Revocusing Anggaran, 32 Miliar Untuk Penanganan
Covid-19
Selasa (13/4), Pemkab Pati mengadakan video
conference bersama Kepala OPD dan camat Se-kabupaten Pati. Turut hadir Bupati
Pati, Wakil Bupati dan forkopimda di Pendopo Kabupaten.
Bupati Pati Haryanto berharap kepada camat, kepala
desa setelah nanti mendapat arahan secara teknis untuk bisa mengalokasikan
masker atau handsanitizer maupun juga kebutuhan-kebutuhan penanganan covid-19
di tiap desa.
Bupati juga mengatakan pentingnya mengedukasi
masyarakat tentang penerapan pola hidup sehat. "Bisa olahraga di rumah
kemudian makan-makanan yang cukup sesuai dengan menu yang dimiliki karena yang
penting bisa menambah imunitas pada diri kita," ujar Bupati.
Di kesempatan ini Bupati juga menekankan untuk
terus melakukan sosial distancing. Terutama bagi warga yang baru datang dari
daerah lain, Bupati mewanti-wanti untuk memperhatikan lingkungan sekitar. Ia
mengatakan, banyak warga berdatangan dengan pendataan kurang lebih sekitar
10.491 jiwa.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan adanya revocusing
anggaran sesuai arahan pemerintah pusat. Seperti alokasi anggaran mulai DAK
infrastruktur semuanya ditunda. Sedangkan DAU akan dikurangi 10%. Sehingga ada
dana- dana yang semestinya sudah ditetapkan ada alokasi 2020 juga nanti tidak
akan dilaksanakan karena dipakai untuk menangani virus Corona.
Jumlah anggaran yang digeser kurang lebih sekitar
32 miliar. Anggaran ini akan digunakan pengadaan alat kesehatan maupun juga
kepentingan sosial untuk masyarakat.
"Revocusing kita adalah mengurangi anggaran
pembangunan yaitu rumah sakit Juwana, Puskesmas Tayu. Kemudian perjalanan
dinas, makan-minum untuk SKPD maupun juga para tamu dan termasuk dana tak
terduga kita alokasikan untuk penanganan virus Corona," tegas Bupati.
Sementara itu, khusus anggaran desa akan mengikuti
petunjuk dari pemerintah daerah. "Pemdes nanti mengacu kepada peraturan
daerah yang kami terbitkan sesuai dengan porsi dan kapasitas, karena nanti
untuk pembelian APD sudah diatur maupun juga kepentingan sosial di dalam untuk
memberikan kepada masyarakat yang saat ini yang tidak bisa melakukan
usahanya," ungkap Haryanto.
Bupati Pati juga menghimbau kepada Kecamatan, desa, RT/ RW harus memantau warga yang pulang dari
luar daerah baik dari luar negeri kemudian di Jakarta dan lain-lain kita harus
disiplin.
"Jadi hal ini saya mengharap kepada bapak ibu
maupun masyarakat bisa memahami dan di mengerti mudah-mudahan di Kabupaten Pati
ini dengan ketaatan dan kedisiplinan itu nanti bisa teratasi dengan baik,"
imbuhnya.
Bupati juga mengatakan pemerintah pusat khususnya
dari presiden sudah memberikan keputusan yang cukup bagus seperti PKH, BLT dan
meringankan beban yang tidak mampu diantaranya adalah listrik yang kapasitasnya
450 volt ini gratis selama bulan April, Mei dan Juni Sehingga kebutuhan yang
dipakai untuk bayar listrik bisa dipakai untuk beli sembako. Kemudian yang 900
volt diberi keringanan 50% selama bulan April, Mei dan Juni.
Pemerintah daerah akan memantau kebutuhan bahan
pokok untuk mengadakan operasi pasar yaitu jumlah dari PG trangkil 200 ton, PG
pakis 28 ton Kemudian dari Dolok 15 ton ini dengan harga standar sekitar 12.500
per/kg karena di subsidi sedangkan selama ini di pasaran sekitar 19.000 per/kg.
"Sedangkan kebutuhan bahan pokok yang lain
tidak perlu khawatir Insya Allah tidak akan ada kekurangan lebih-lebih saat ini
juga sudah panen," tutur Bupati optimis.
Untuk pembagian bantuan PKH, BLT maupun dana desa
dan bantuan sosial lain, Bupati menegaskan akan ada pemilahan agar bantuan
tepat sasaran dan tidak ada warga yang mendapatkan dobel bantuan, jika nanti
bantuan dari provinsi telah turun.
"Kemudian yang mampu jangan iri justru yang
mampu ini memberi bantuan kepada keluarganya yang tidak mampu lebih-lebih
kepada yang isolasi mandiri," pesan Bupati.
Haryanto juga menyebutkan kunci untuk menghadapi
wabah corona ini. Diantaranya kedisiplinan bersama untuk bisa mengurangi dan
bahkan menghilangkan virus Corona di Kabupaten Pati.
"Alhamdulillah peran serta dari berbagai
pihak, setelah saya instruksikan seperti Baznas untuk beli beras 10 ton nanti
dibagikan kepada penyapu jalan, tukang ojek, tukang becak dan sopir angkot
kemudian warga yang terdampak pulang
dari merantau yang tidak mampu. Lalu ASN mengumpulkan anggaran yang tidak
sedikit kurang lebih 1,16 miliar untuk dibelikan APD dan sembako untuk
masyarakat yang membutuhkan,“ ungkapnya.
Di kesempatan ini Bupati juga memberikan update
data penanganan covid-19 per Senin (13/4) pukul 07.00 WIB.
"Yang membedakan data hari ini dengan
sebelumnya adalah adanya penambahan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD
dr. R. Soetrasno Rembang, dan berkurangnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP),
yang kini hanya tinggal 90 orang yang masih dipantau karena yang lainnya sudah
selesai masa inkubasinya", jelas Haryanto.
Namun, lanjut Bupati, hingga hari ini belum ada
tambahan PDP yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sehingga sejak awal Maret hingga hari ini, jumlah
PDP di Kabupaten Pati ada 17, dimana dua diantaranya telah meninggal, kemudian
tiga pasien lagi yang masih dalam perawatan dinyatakan positif Covid-19, lalu
enam lainnya hasil lab-nya negatif, serta enam PDP lagi masih dirawat karena
hasil lab-nya belum keluar.
"Sedangkan untuk ODP, hingga hari ini yang
masih dipantau sebanyak 90 orang", terang Bupati.
Adapun PDP yang sudah terkonfirmasi positif
Covid-19, saat ini masih dirawat di RS Moewardi Solo, RSUD dr. R. Soetrasno
Rembang, dan RSUD RAA Soewondo Pati.
"Dan PDP yang masih menunggu hasil lab-nya,
saat ini masih dirawat beberapa rumah sakit, diantaranya dua PDP di RSUD
Wongsonegoro Ketileng Semarang, kemudian
dua lainnya di Rumah Sakit Keluarga Sehat Pati, satu PDP di RSUD dr. R.
Soetrasno Rembang, dan satu orang lagi di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan
Salatiga", pungkasnya.
( Humas / Luky SPn )
COMMENTS