Kabupaten Pati di Zona Kuning, Pelaksanaan Sholat Jumat Berpedoman pada Imbauan MUI Sentralpatinews.com Pemerintah Kabupaten...
Kabupaten
Pati di Zona Kuning, Pelaksanaan Sholat Jumat Berpedoman pada Imbauan MUI
Sentralpatinews.com
Pemerintah
Kabupaten Pati menggelar rapat koordinasi terkait penyelenggaraan sholat Jum'at
bertempat di Ruang Joyo Kusumo. Bupati Pati Haryanto memimpin jalannya rakor
yang dihadiri oleh Wakil Bupati, Sekda, Forkopimda, Pengurus ormas NU,
Muhammadiyah, MUI dan OPD terkait.
Sekda Pati Suharyono mengatakan, penetapan tanggap darurat di Kabupaten Pati pada tanggal 16 Maret 2020, dengan status zona kuning. Artinya, untuk pelaksanaan sholat Jumat pada 3 April 2020 di wilayah Kabupaten Pati tetap mengacu pada surat edaran dari MUI sebelumnya, yang berisikan imbauan untuk meniadakan sholat Jumat dan melakukan sholat Zuhur di rumah.
"Nanti
akan dibuat redaksi imbauan kepada masyarakat dan takmir masjid berdasarkan
rapat koordinasi pada hari ini. Kecuali kalau nanti dalam waktu dekat ada
ketentuan lain yang lebih tinggi dari provinsi atau pusat," terang
Suharyono.
Dalam rapat
ini, disepakati bahwa sholat Jumat tetap bisa dilaksanakan asalkan di desa
tersebut tidak ada warga yang terindikasi covid-19 atau tidak ada ODP maupun
PDP. Namun di jalur Pantura, untuk sementara pelaksanaan sholat Jumat
ditiadakan dan diganti sholat Zuhur di rumah.
Sementara
itu Bupati menyampaikan penanganan virus Corona di Kabupaten Pati. Pasien dalam
pengawasan (PDP) berjumlah 2 yaitu di RSUD RAA Soewondo, Orang Dalam Pemantauan
(ODP) berjumlah 520 yang sudah tertangani 399 yang belum tertangani 121.
"Melihat
website Corona Jateng, Kabupaten Pati termasuk zona kuning, bagi masyarakat
jangan panik tetap waspada berpola hidup sehat, olahraga, dan cuci tangan pakai
sabun. Kalau aktivitas dan makan makanan bergizi serta berjauhan dengan kontak
fisik dengan berkumpul dengan masyarakat banyak," imbaunya.
Haryanto
menegaskan, agar masyarakat tidak saling menyalahkan. Ia mengajak seluruh
elemen untuk bersama dalam menghadapi musibah ini.
"Namun
juga harus memperhatikan kesehatan masing-masing. Jangan sampai nanti kita
menolong orang malah celaka. Kalau dirasa itu resiko ya jangan dilakukan,"
pesan Bupati.
Pada peserta
rapat, Bupati juga mengajak untuk menginformasikan pada warga perantau yang ada
di luar daerah baik seperti di Jakarta, Tangerang, Bekasi maupun di luar Jawa
agar tidak mudik di tengah wabah corona ini.
"Kalau
sayang pada keluarga pada ayah, ibunya pada anaknya pada istrinya dan saudara-
saudaranya jangan pulang dulu. Lebih baik tinggal di tempat saja, sambil
menunggu kondisi sudah baik. Nanti bisa berkumpul dengan keluarga bisa
menikmati suasana yang lebih baik," tandas Bupati. (Humas / Luky SPn )
COMMENTS